Penambangan emas tanpa ijin oleh penambang tradisional dibeberapa daerah aliran hulu sungi Landak diduga menyebabkab pencemaran merkuri. Tindakan pengawasan harus dilakukan sesegera mungkin. Dalam jangka panjang pencemaran ini akan menyebabkan degradasi kualitas lingkungan yang menyebabkan penurunan populsi ikan dan terakumulasi unsur kimia pada manusia. Namun demikian, sebagian besar masyarakat, terutama yang berada dikawasan bibir sungai tetap memanfaatkan sungai tersebut untuk mandi mencucui daan kakus (MCK), kendati sudah tidak layak untuk digunakan.
Basir (63) warga yang mengguynakan air tersebut untu keperluan mandi mencuci kakus (MCK) kendati sudah tidak layak untuk digunakan, mengaku tidak ada permasalhaan pada kesehatannya, namun ia mengeluhkan klau mandi harus dengan sabun yang bersih. 'kalau tidak bersih-bersih pakai sabun, badan kita amis, bang" katanya ketika ditemuia Tribun jumat (22/5) siang.
Serina (58) mengatakan, terpaksa dirinya harus minta air kepada tetangga untuk keperluan memasak, terutama pada saat musim kemarau. "kita masak pakai air hujan, kalau pakai air sungai perut sakit, katanya". Sementyara itu Daryan (30) mentgatakan, setiap hari keluarganya mandi dan mencuci dengan air sungai, sebab tidak ada pilihaan lain. "sebenarnya malas, mandi air keruh tapi mau bagaimana lagi, kita mau beli air mana punya uang," katanya.
Bakumutu air.
Kepala Bidang Pengendalian Lingkungan Hidup Kabupaten Landak , Iskandar mengatakan, pencemaran pada sungai landak sudah melebihi bakumutu air, air itu tidak sesuai lagi dengan ketentuan, untuk mandi saja sebenarnya tidak boleh karena sudah tercemar merkuri,"katanya.
Dikatakannya, merkuri mempunyai beberapa tingkat bahaya tergantung bentuk ikatan unsur dan s enyawanya, serta perlakuan manusia terhadap logam beracun ini. Logam berwarna keperakan dan mengkilap ini berwujud cair pada suhu
kamar dan akan menguap bila dopanaskan hingga suhu 357 derajat selsius. " kalau di sungai Landak ini sulit diketahui, sebba lain titik lainpula kadarnya, yang jelas dampaknya sangat membahayakan, "katanya.
Dalam menangani permasalhaan ini, pihaknya akan berkoordinasi, dengan instansi terkait, guna melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentnag bahayanya penggunaan air sungai Landak. " Selain Kecamatan dan pemerintah daerah, kita juga akan melibatkan masyarakat, ujarnya. Ia menilai, pencemaran sungai landak itu bukan hanya diakibatkan PETI, namun juga kesadaran masyarakat yang rendah, dengan membuang sampah sembarangan. ' nah ini kesulitan kita juga, karena kesadaraan masyarakt sangat rendah sekali. Mereka ini menganggap sungai sebagai bak sampah. Peran kita bagimana
mencegah terjadinya ini.
Penyakit Kulit.
Kepala Dunas Kesehatan Landak Sophia Tjakre, mengatakn, dampak dari penggunaan air yang mengandung merkuri tidak secara langsung, melainkan dalam waktu yang cukup panjang. " kalau air itu untuk mandi, tentu saja akan mengakibatkan penyakit kulit, namun bisa juga berpengaruh pada kesehatan dalam, kalau secara tidak sengaja kandungan merkuri itu masuk ketubuh kita, " katanya.
Shipua tidak bsia memastikan penyakit kulit sepertia pa, jika pihak tidak mengetahui terlebih dahulu kandungan merkuri yang mencemari sunagi Landak. "yang jelas itu dampaknya berbaahaya bagi kesehatan. Katanya. *** Tribun Pontianak, 23 Mei 2009