Ini ada kiriman dari teman-teman Aceh Blogger tentang motivasi untuk mengambil suatu keputusan yang bakal ada resiko tanpa mempertimbangkan titik keamanan keputusan yang kita ambil. Atau secara singkat dapat dikatakan keputusan yang berani mengambil resiko apapun!!!
Anda selalu bersikukuh berada di zona nyaman Anda (comfortable zone), dengan alasan Anda takut perubahan yang Anda lakukan mungkin akan mengahasilkan sesuatu yang tidak sesuai harapan. Sampai-sampai membuat keputusan pun akan terasa sulit, karena Anda terlalu dihantui oleh kegagalan akibat perubahan yang Anda lakukan. Padahal, ketika Anda keluar dari zona nyaman, berarti Anda baru saja melakukan langkah maju -terlepas dari baik buruk hasilnya. Seseorang yang terbiasa ‘melompat’ dari zona nyaman, akan tampak sangat dinamis dan lebih ‘hidup’. Banyak bidang-bidang disiplin dan keilmuan yang mengharuskan Anda untuk selalu dinamis, kreatif dan lepas dari zona nyaman, misalnya bidang film, musik, seni, internet dan advertising. Dalam bidang-bidang tersebut, Anda akan ditinggalkan ketika hanya stag dan mengekor keberhasilan yang telah ada. Berikut ini adalah Tips berani (menghilangkan keragu-raguan Anda) Keluar Dari Zona Nyaman:
Tips Berani Keluar Dari Zona Nyaman:
1. Coba Sesuatu Yang Baru. Saran ini mungkin sudah ratusan kali Anda dengar. Tapi tetap saja Anda tak berani menjalankannya. Anda takut meninggalkan segala kenyamanan yang bisa Anda nikmati sekarang. Banyak orang bertahan dalam wilayah yang ia kenal baik karena bisa memberikan rasa aman. Contohnya: berjalan melewati jalan yang sudah Anda kenal memberi rasa aman walau di malam hari. Jangan ragu untuk melakukan sesuatu diluar kebiasaan Anda, misalnya beranikan diri masuk resto-resto baru dan cobalah menu-menu yang belum Anda kenal sebelumnya -jika tak enak paling sial, anggap saja Anda tengah menghadapi hukuman ibu di masa kecil, seperti makan sawi hijau yang Anda tidak sukai, mengganti potongan & warna rambut, masuk ke komunitas hobi yang baru atau betemu orang-orang baru yang belum Anda kenal. Pendeknya mulailah dengan hal-hal yang memiliki risiko paling ringan terlebih dahulu.
2. Tantang Diri Anda. Setelah Anda berhasil mencoba saran-saran ringan di atas, tantang diri Anda untuk melakukan hal-hal lain yang membutuhkan keberanian tingkat lanjut, yaitu jangan hanya melakukan seseuatu yang baru, tapi coba lakukan hal-hal yang sebelumnya Anda selalu berpikir : saya tidak bisa! Tipsnya adalah uraikan terlebih dahulu risiko yang akan Anda hadapi, dengan begitu Anda tidak akan terkejut ketika kemungkinan- kemungkinan buruk tersebut terjadi, beikut langkah antisipasifnya. Misalnya, Anda yang ke mana pun telah nyaman selalu diantar jemput driver, tiba-tiba harus belajar naik motor. Risiko yang dihadapinya mungkin adalah jatuh, menabrak orang atau mobil lain di depannya. Atau Anda takut dan ragu-ragu untuk ‘menembak’ cewek. Risiko yang anda hadapi bisanya adalah ditolak mentah-mentah atau hubungan Anda dengan si dia menjadi renggang. Ataukah Anda yang telah 4 tahun berpacaran, tiba-tiba harus membuat keputusan menyudahi hubungan Anda karena hubungan Anda tidak bisa ‘dibawa’ kemana-mana. Risiko yang dihadapi biasanya adalah cewek Anda tidak mau menerimanya, keluarga cewek Anda sakit hati, Anda tidak lagi memperoleh kasih sayang dan perhatian dari orang yang mencintai Anda ataukah Anda mungkin tidak akan bisa mencari penggantinya. Tapi inilah keputusan yang paling benar, daripada tetap berpasangan dengan alasan yang salah.link
3. Jadi Bagian Warga Setempat. Selama ini Anda sering berlibur dengan keluarga atau teman-teman dekat. Artinya selama ini Anda jarang berinteraksi dengan orang asing dalam waktu yang cukup lama di daerah yang juga asing. Kali ini beranikan diri pergi liburan sendirian atau dengan kelompok turis yang Anda baru kenal di perjalanan. Setibanya di lokasi berlibur, jangan ragu menyambangi tempat-tempat yang banyak didatangi warga lokal dan mengikuti aktifitas mereka. Tetap bersikap waspada memang perlu, tapi imbangi juga dengan sika ramah dan tulus. Dengan begitu pertemanan akan terjalin lebih mulus.
4. Tukar Kenyamanan. Anda mungkin memiliki cukup banyak uang untuk menikmati liburan yang mewah. menginap di hotel bintang 5, mendapatkan semua kenyamanan serta kemewahan yang ditawarkan. Tapi, cobalah untuk melupakan dulu semua kenikmatan itu. Sebaliknya dari menginap di hotel berbintang, Anda akan memilih penginapan sederhana yang pasti lebih akrab dengan lingkungan sekitarnya. Di sini, bisa jadi Anda akan bertemu teman-teman baru dari lingkungan sosial yang berbeda. Percayalah Anda akan mendaptkan banyak pengalaman dan pelajaran baru yang tak pernah Anda dapatkan di bangku sekolah.
5. Kencan Dengan Si Buruk Rupa. Wajah tampan siapa yang selama ini selalu membayangi mimpi indah Anda? Orlando Bloom, Jude Law si bapak keren David Backham? Sudah tiba waktunya di mana Anda harus ‘kembali ke bumi’ dan menghadapi realita yang ada.Berharap ketemu dengan mereka-mereka ibarat becita-cita menemukan seguci penuh koin emas di ujung pelangi alias impossible! Jadi, lupakan pria-pria tampan tersebut dan berhentilah membatasi piliha Anda. Beranikan diri berkencan dengan pria yang berbeda dari selra Anda selama ini. Siapa tahu, si dia yang pernah Anda pandang sebelah mata tenyata adalah pribadi istimewa dan si mr. Right yang sesungguhnya.
6. Kalahkan Rasa Takut Berlebihan. Coba buat daftar ketakutan Anda selama ini. Takut bertemu orang baru, mencoba hal-hal di luar kebiasaan, bahkan takut menjadi diri sendiri. Yang mula-mula perlu Anda sadari, akar dari semua masalah ini adalah rasa takut yang tak beralasan. Sebenarnya tak ada yang salah dengan rasa takut karena hal inu akan membuat Anda menjadi lebih waspada dan berhati-hati. Namun rasa takut yang berlebihan juga tidak baik. Cari tahu alasan mengapa Anda merasa takut berikut cara menghadapinya. Paksa diri Anda untuk menghadapinya.
7. Hidup Mandiri. Siapa sih yang bakal menyangkal nikmat dan nyamannya tinggal bersama orang tua. Apalagi jika Anda sudah cukup dewasa dan telah menghasilkan uang sendiri. Mau makan sudah ada Mbok Ijah yang memasakkan. Mau mencuci baju, Bik Surti lagi-lagi siap jadi mesin cuci pribadi Anda. Namun walaupun sedikit berat di awalnya, tinggal sendiri akan mengajarkan dan melatih Anda lebih bertanggung jawab, menekan sifat egois yang terpelihara ketika Anda masih jadi anak mama. Hidup mandiri juga akan mengajarkan Anda mengatur keuangan pribadi Anda.