Pemuteran, Go Blue - Meningkatnya temperatur air laut telah menyebabkan karang-karang yang berada dalam lingkup proyek Bio-Rock, Pemuteran, mengalami pemutihan (coral bleaching). Ancaman ini diperparah dengan terjadinya wabah predator drupella, siput yang memakan dan merusak jaringan karang, yang belum diketahui secara pasti penyebabnya.
Berdasarkan monitoring Bio-Rock Center pemutihan telah terjadi sejak awal Mei 2009. Sedangkan drupella yang telah berhasil diambil dari karang-karang mulai 11 Nopember 2008 hingga awal Juni 2009 sebanyak 26.374 ekor.
Pemantauan langsung Go Blue dan kontributor the Jakarta Post bersama Proyek Manager Bio-Rock Center, Komang Astika, pemutihan umumnya terjadi pada karang keras jenis acropora (karang bercabang) baik yang berada di dalam struktur maupun tidak, dan jenis fungia (jamur) yang berada di luar struktur. Secara keseluruhan pemutihan yang terjadi pada karang-karang di kawasan proyek Bio-Rock yang terletak di depan Hotel Taman Sari, kurang dari 10% saja. Namun yang mengejutkan ada satu struktur Bio-Rock, yang dinamai Donat karena bentuknya yang mirip donat, hampir 70% karangnya yang didominasi jenis karang bercabang (acropora) mengalami pemutihan. Sebagian bahkan tampak sudah mati dan ditutupi alga.
Astika mengatakan bahwa pemutihan diketahui sudah mulai terjadi sejak awal Mei 2009. Saat itu temperatur air yang sempat dicatat berada di atas 30Cº dan bahkan sempat mencapai 34º selama 1 minggu. “Saat itu purnama (full moon), selama satu minggu langit di atas Pemuteran hampir tidak berawan dan lautnya mengalami surut sangat rendah lebih lama dibanding biasanya” ungkapnya. Pada saat surut sangat rendah tersebut, lanjutnya, sebagian puncak struktur-struktur Bio-Rock ada yang berada di kedalaman 1.5 - 3 meter dan hanya 4 meter pada saat pasang. Tidak lama kemudian sebagian karang mulai memutih, khususnya jenis karang bercabang. Pengecekan terakhir yang dilakukan pada 31 Mei, temperatur air laut sudah turun 2 derajat, dan pada saat penyelaman kemarin, 12 Mei, temperatur sudah bergerak turun hingga di bawah 30 derajat.
Meskipun temperatur telah bergerak normal, namun ada ancaman lain yang mengkuatirkan kesehatan terumbu karang Pemuteran, blooming predator drupella di sekitar struktur yang diketahui mulai terjadi sejak Nopember 2008 lalu. Berdasarkan informasi Bio-Rock Center jumlah total yang sudah diambil bersama tim penyelam dari Bali Academy Diving, dive operator di sana, mulai 11 Nopember 2008 hingga awal Juni 2009, mencapai 26.374 ekor. Jumlah ini berasal hanya dari satu kawasan proyek Bio-Rock (52 struktur) yang terletak di depan Hotel Taman Sari, tidak termasuk Bio-Rock yang dikelola Reef Gardeners of Pemuteran yang terletak di depan Reef Seen Aquatic.
Sementara informasi dari Melanie, pengelola Bali Diving Academy, pemutihan dan drupella juga ditemui di kawasan penyelaman Menjangan. Khusus untuk predator drupella, diakuinya belum ada data seberapa besar jumlahnya karena belum ada yang melakukan pengecekan. “Sampai saat ini kami belum tahu apa penyebab predator drupella mewabah di sini. Yang bisa kami lakukan hanyalah mengambilnya supaya tidak merusak karang,” kata Melanie yang mengaku lulusan marine ecologist.
Dengan kedua ancaman yang terjadi secara bersamaan ini, Melanie mengaku sangat kuatir dengan kesehatan terumbu karang di sana, terutama karena mereka masih sangat awam dan kurang memahami cara penanganannya. “Kami sangat memerlukan bantuan untuk mengatasi problem ini. Siapa saja yang mau melakukan penelitian demi membantu memecahkan masalah ini, akan sangat menolong,” ungkapnya.
Sebelumnya berdasarkan survey cepat dengan metode twim swim yang dilakukan oleh Reef Check menunjukkan bahwa terumbu karang di Bali sisi utara mengalami pemutihan 20-35%. Reef Check melakukan pengamatan cepat di Pemuteran, Lovina, Sembiran, Bondalem, Tejakula, Penuktukan, Tulamben, Amed, Padang Bay dan Sanur.
Oleh: Pariama Hutasoit