Friday, February 28, 2020

Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen Keuangan

Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan merupakan kegiatan yang berhubungan dengan pencarian sumber dana (raising of funds) dan pengelolaan aktiva dengan beberapa tujuan menyeluruh. Oleh karena itu, cara dan proses pengambilan keputusanpun harus tepat. 
Pengambilan keputusan dalam manajemen keuangan dapat dibagi menjadi 3 area utama yaitu, keputusan investasi, pendanaan, dan manajemen aktiva. 

1. Keputusan Investasi

Keputusan investasi merupakan keputusan terpenting yang dibuat  dalam perusahaan dengan langkah awal adalah menentukan jumlah keseluruhan aktiva yang dibutuhkan perusahaan. Manajer keuangan perlu memperhatikan Kewajiban (Hutang Lancar dan Hutang Jangka Panjang) dan Kekayaan Modal (Modal Sendiri) di sisi kanan neraca, sedangkan Aktiva di sisi kiri. Manajer keuangan harus menentukan jumlah uang yang muncul dalam neraca, yang menunjukkan ukuran perusahaan. Walaupun jumlah tersebut telah berhasil ditentukan, komposisi aktiva harus ditetapkan. Misalnya berapa banyak Total Aktiva perusahaan yang alokasikan untuk kas atau persediaan. Selain itu juga perlu ditentukan apakah suatu investasi perlu dikurangi. Aktiva yang secara ekonomis sudah tidak dapat dipertahankan harus dikurangi, dihilangkan atau diganti. 

2. Keputusan Pendanaan

Keputusan pendanaan merupakan keputusan utama kedua, dimana dalam keputusan ini manajer keuangan berhubungan dengan pembuatan keputusan pada sisi kanan neraca (sisi passiva). Jika kita menelusuri pendanaan gabungan dari berbagai industri, akan terlihat perbedaan jelas. Beberapa perusahaan yang memiliki hutang yang lebih besar dari perusahaan- perusahaan lainnya. Pertanyaannya adalah apakah jenis pendanaan yang digunakan mempunyai perbedaan ?. Jika jawabannya ya, mengapa ?, dan apakah pendanaan gabungan tertentu dapat memberikan hasil yang terbaik ?. 

Lebih lanjut, kebijakan dividen harus dianggap sebagai bagian  terpadu dari keputusan pendanaan perusahaan. Rasio pembayaran dividen (dividend paid ratios) menentukan jumlah laba yang dapat dibagi dalam bentuk dividend an berapa banyak laba yang ditahan (retained earnings). Semakin besar laba yang ditahan, berarti semakin sedikit uang yang tersedia untuk pembayaran dividen. Oleh karena itu nilai dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham, harus seimbang dengan biaya kesempatan (opportunity cost) laba ditahan yang hilang sebagai sarana pendanaan ekuitas (modal sendiri). 

Setelah pendanaan gabungan ditentukan, maka manajer keuangan masih harus menentukan sebaik apakah usaha untuk memperoleh dana yang dibutuhkan. Mekanisme perolehan pinjaman jangka pendek, memasukkan perjanjian sewa usaha jangka panjang atau negosiasi penjualan obligasi atau saham merupakan hal hal-hal yang harus dimengerti sepenuhnya. 

3. Keputusan Manajemen Aktiva

Keputusan ketiga dalam perusahaan adalah keputusan manajemen aktiva. Jika aktiva telah diperoleh dan pendanaan yang tepat telah tersedia, maka aktiva-aktiva yang ada tetap memerlukan pengelolaan yang efisien. Manajer keuangan bertanggung jawab terhadap bermacam- macam tingkatan dalam menjalankan tanggung jawabnya terhadap aktiva- aktiva yang ada. Tanggung jawab ini menuntut manajer keuangan untuk lebih memperhatikan manajemen aktiva lancer dari pada aktiva tetap.

Itulah 3 area utama pengambilan keputusan dalam manajemen keuangan, semoga bermanfaat. 

Referensi:
Buku Manajemen Keuangan oleh Dr. Dedy Takdir Syaifuddin, SE. M.S