Wednesday, August 26, 2009

PERBEDAAN KARYA TULIS ILMIAH DENGAN FIKSI

Karya Ilmiah

Tujuannya:
  1. Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.
  2. Menumbuhkan etos ilmiah, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.
  3. Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan bagi masyarakat, atau orang-orang yang berminat membacanya.
  4. Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya.
  5. Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.
Sumber data:
1. Satu sumber (pengalaman penulis)
2. Hasil wawancara dengan seseorang atau beberapa tokoh.
3. Hasil investigasi
4. Hasil penelitian
5. Kunjungan pribadi ke lokasi tertentu
6. Korenspodensi dengan pihak tertentu
7. Sumber tertulis (media cetak, buku, kliping)
8. Perpustakaan, pustaka pribadi, surat-surat, foto, catatan perjalanan, catatan kegiatan.

Pertanggung jawaban:
Harus mampu membuktikan kebenaran hasil penelitiannya.



Karya Fiksi
Tujuannya:
  1. Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil imajinasinya dalam bentuk tulisan narasi yang bersifat khayalan.
  2. Menghasilkan karya naratif yang isinya tidak mengarah pada kebenaran sejarah.
  3. Menawarkan model kehidupan yang ideal bagi pengarang dan meneguhkan sosoknya sebagai karya seni yang berunsur estetik dominan.
  4. Membuktikan potensi dan daya imajiner yang dimiliki dalam menceritakan berbagai masalah kehidupan manusia dalam interaksinya dengan diri sendiri, serta interaksi dengan Tuhan.
  5. Melatih keterampilan dasar untuk mengungkapkan suatu hal berdasarkan pengalaman dan pengamatannya terhadap kehidupan.
Sumber data:
1. Satu sumber (imajinasi penulis)
2. Hasil wawancara atau dialog.
3. Hasil pengamatan terhadap kehidupan
4. Hasil kontemplasi yang dilakukan oleh manusia tentang kehidupan yang dijalaninya.
5. Hasil rekaan atau cerita khayalan

Pertanggung jawaban:
Tidak dituntut untuk mampu membuktikan kebenaran hasil karyanya.