Partisi hard disk adalah kegiatan membagi hard disk (HD) menjadi beberapa bagian (C,D,E….dst), mempartisi HD hukumnya wajib yaitu untuk menentukan area/bagian mana pada HD yang akan di gunakan untuk system dan juga area untuk menyimpan data. Ada beberapa petimbangan kenapa di perlukan partisi HD:
1. Semakin besar kapasitas suatu HD, maka semakin berat maintenance-nya. Misal kegiatan defrag, scanning dll. Untuk itu partisi perlu dilakukan
2. Dengan mencampur semua data pada satu partisi/satu bagian saja dari HD maka kemungkinan kehilangan data semakin besar, ini di mungkinkan karena HD sering mengalami kerusakan FAT (file allocation table) atau root directory yang di sebabkan oleh virus atau kegagalan system, jika FAT/root directory rusak maka isi satu partisi/satu bagian akan rusak sehingga data-data yang ada juga bisa hilang. Jika data di pisah-pisahkan ke partisi yang lain maka akan memperkecil kejadian tersebut.
3. Ada beberapa system operasi yang mempunyai file system yang berbeda sehingga harus di install menurut jenis file sistemnya, sedang satu partisi hanya mendukung satu jenis system file saja (FAT, NTFS dsb).
Cara-cara mempartisi sebuah hard disk (HD)
Ada banyak cara untuk melakukan partisi sebuah hard disk, tergantung cara mana yang kita sukai, tetapi disini kita membahas partisi HD baru dengan bantuan startup disk:
1. Merubah urutan booting
Untuk merubah urutan booting sebuah PC adalah dengan masuk pada menu BIOS. Untuk dapat ke menu BIOS di sesuaikan dengan jenis BIOS yang di gunakan (Acer, Compaq, Phoenix, AMI, Award dll), Setelah PC menyala kita tekan Delete/Del untuk Ami dan Award BIOS, F10 untuk Compaq BIOS dan Acer dan Phoenix BIOS menggunakan Ctrl+Alt+Esc. Setelah masuk dalam menu BIOS cari option yang menunjukkan perintah perubahan urutan booting, ini juga tergantung dari jenis BIOS yang di gunakan, tetapi biasanya cari option yang bertuliskan “Advanced Setup”, “Boot Option”, “Boot Order” atau “Feature Setup" dari option ini lakukan urutan booting, yaitu disk yang di gunakan untuk menyimpan startup disk di dahulukan kemudian simpan dan keluar dari menu BIOS.
2. Masukkan Disket/cd/ flash disk tempat dimana startup di simpan dan kesesuaian dengan urutan booting. Setelah disk startup disk terbaca, maka akan muncul perintah yang akan membawa kita ke perintah DOS. Setelah muncul A prompt (A:\) pada layar ketikkan FDISK sehingga menjadi (A:\FDISK) lalu enter, setelah itu akan muncul FDISK menu
1. Create Partition
2. Set Active Partition
3. Delete Partition
Enter Choice [..] => masukkan angka 1 pada [ ]
Kemudian akan muncul Create Partition menu
1. Create Primary Partition => hasilnya C
2. Create Extended Partition => hasilnya D
3. Create Logical Partition => sisanya
Enter Choice [..]=> lakukan partisi dari 1-3
Setelah partisi HD berhasil kita lakukan dan telah kita dapatkan pembagian hard disk sesuai dengan yang kita inginkan (C,D,E…..dst) kembalikan ke FDISK menu dengan menekan tombol “Esc” pada FDISK menu yang sekarang kita mengaktifkan salah satu partisi (misal C) yang mana partisi yang aktif kita gunakan sebagai tempat install windows.
3. Format Partisi
Setelah pertisi selesai dan salah satu partisi telah aktif, restart lah PC dengan menekan tombol “Ctrl+Alt+Del” (Disket/cd startup jangan di keluarkan) setelah PC restart kembali lakukan seperti pertama untuk menuju ke perintah DOS. Dan sampai keluar A Prompt. Lalu ketikkan Format (A:\Format C/D/E……dst). Setelah selesai format partisi (C,D,E….dst), maka jadilah partisi yang kita inginkan , selanjutnya dapat di lakukan proses instalasi system operasi (windows).
Cara di atas adalah untuk mempartisi HD yang baru. Jika kita ingin menambah partisi HD yang sudah ada OS-nya kita bisa menggunakan beberapa software partisi yang banyak beredar di pasaran misalnya Partition magic, partition star dll, bisa juga partisi dilakukan pada windows XP. Caranya buka Administrative Tools di control panel, pilih PC management => storage => Disk Manegement