Wednesday, September 15, 2010

PERANCANG SUKHOI KALAH DI MAKASSAR

Teknisi pesawat tempur Sukhoi asal Rusia yang tewas karena diduga keracunan minuman beralkohol bertambah menjadi tiga orang setelah Victor Savano menyusul dua rekannya, Alexander Voltorax (55) dan Sergei Vroning (55).

Victor meninggal di Rumah Sakit Stellah Maris, Selasa (14/9) dini hari dengan gejala yang sama yang dialami Alexander dan Sergei. Sementara dua rekan mereka, Andre Zeykay (33) dan Andre Spalov (44), dilarikan ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Wahidin Sudirohusodo, Tamalanrea. Hingga tadi malam keduanya masih menjalani perawatan di ruang paviliun Sawit. Para korban adalah anggota tim teknisi dari pabrikan Sukhoi yang bertugas memelihara pesawat selama dalam proses garansi. Ada 12 teknisi yang bergabung di tim ini. 

Komandan Pangkalan Udara TNI AU (Dan Lanud) Sultan Hasanuddin, Makassar, Mersekal Pertama (Marsma) Agus Supriatna, mengatakan, pemulangan ketiga jenazah menunggu kedatangan pejabat Kedutaan Besar (Kedubes) Rusia di Jakarta. Kapolda Sulsel, Irjen Polisi Johny Wainal Usman, melihat kondisi ketiga jenazah di RS Bhayangkara Polda Sulsel sebelum dipindahkan ke RSUP Dr Wahidin, tadi malam.

Tidak Tertolong
Awal peristiwa nahas tersebut diketahui oleh Ketua Team Warranty Rusia Mr Igor sekitar pukul 07.00 ketika mengecek kesiapan anggotanya yang akan bekerja di Skadron Tehnik (Skatek) 044 Lanud Sultan Hasannudin untuk melaksanakan asmebling, tes terbang, dan garansi pesawat Su-27/30.

Alexander ditemukan oleh Igor di dalam kamarnya tergeletak dengan mulut berbusa segera dilarikan ke UGD Rumkit Lanud Sultan Hasannudin bersama Sergei yang kondisinya juga kurang sehat. Alexander tidak tertolong dan meninggal dunia sekitar pukul 09.10 sedangkan Sergei dirujuk ke RS Stella Maris dan meninggal di RS ini sekitar pukul 11.00.

Tim teknisi ini merakit dua pesawat jenis Su-27 SKM dan Su-30 MK 2 buatan Komsomolsk-on-Amur Aircraft Production Association (KNAAPO) Rusia. Bersama belasan teknisi Rusia lainnya, mereka tiba di Lanud Sultan Hasanuddin sejak Minggu 5 September lalu. Mereka menyambut kedatangan Sukhoi yang tiba di Lanud TNI AU Hasanuddin dengan pesawat angkut raksasa Antonov 142-100, bertepatan dengan Idulfitri 1431 Hijriyah, atau Jumat, 10 September 2010.

Tim penjamin dan quality control ini akan berada di Makassar sampai tugas mereka selesai dan bahkan Sukhoi sudah terbang. Selama di Makassar, mereka menginap di mes milik Lanud Sultan Hasanuddin di Kompleks TNI AU atau tak jauh dari Mes Galaktika TNI AU di kawasan bandara lama.

Mereka digaji oleh tim dari produsen Sukhoi di Rusia Selain tim warranty, juga ada rombongan lainnya asal Rusia, tiga pilot, dan tim assembling sebanyak 12 orang. Ada satu teknisi specialist of air craft, satu specialist of JPC Sukhoi, sembilan teknisi The specialist enterprice sub contractor, dan tiga dari anggota untuk memantau jalannya proses The Representative of State Corporation Rostechnologi.

Pusing-Mual
Zeykay Spalov (44) menjalani perawatan medis secara intensif ruang Sawit kamar A1/2 setelah mengalami pusing dan mual-mual. Keduanya diduga ikut dalam "pesta" munuman keras (miras) sehari sebelumnya. Tim dokter RSUP Dr Wahidin, Dr Nu'man Daud SpPD, mengungkapkan, kedua pasien tersebut dalam kondisi kondisi stabil. Hal tersebut merujuk pada hasil pemeriksaan medis. "Keduanya masih dapat berkomunikasi dengan lancar. Mereka hanya mengaku pusing dan mual-mual saja dan mengakui sudah mengonsumi minuman beralkohol," kata Nu'man disela-sela pemeriksaan pasien di ruang Sawit. Keduanya dirawat di sawit sejak pukul 11.00 wita. Sebelumnya mereka dirawat di ruang Unit Gawat Darurat (UGD) mulai pukul 09.00 wita.
Tim dokter sudah memeriksa sisa muntah keduanya. Selain itu, tim medis juga melakukan pemeriksaan menyeluruh pada fungsi jantung, hati, dan ginjal.

Dihubungi terpisah ketua tim dokter, Dr Khalid Saleh SpPD, mengatakan, kedua teknisi pesawat tempur canggih tersebut akan tetap dirawat RS Wahidin sambil menunggu hasil akhir pemeriksaan komprehensif.
"Tergantung perkembangan kondisi fisik pasien. Kalau memang sudah sehat total maka mereka bisa meninggalkan rumah sakit sambil melakukan rawat jalan," kata Direktur Pelayanan Medik RS Wahidin ini.(cr6/ali/zil) Danlanud mengatakan, kedua anggota tim perakit Sukhoi tersebut hanya mual-mual ringan. "Mereka sepertinya stres saja memikirkan ketiga temannya yang meninggal. Saya langsung menyuruh mereka untuk chek-up di Wahidin semoga tidak apa apa," kata Agus.

Kedutaan Besar Rusia di Jakarta sudah mengetahui kabar duka itu. "Kami masih menunggu hasil otopsi," kata Kepala Bagian Konsuler Kedubes Rusia, Vladimir Pronin. Ditanya apakah pihak Rusia diberi tahu soal dugaan awal kematian tiga korban, Pronin mengaku tak tahu. "Saya pejabat konsuler, bukan petugas medis," tambah dia.

Rekam Medis
Selain akan membawa organ tubuh dan obat-obatan yang menjadi barang bukti penyebab meninggalnya tiga teknisi Sukhoi untuk diteliti di Puslabfor Mabes Polri, besok, Kamis (15/9), Mabes Polri juga mengaku akan memintakan data rekam medis ketiga teknisi pesawat Sukhoi tersebut. "Saya belum tahu rekam medis mereka bagaimana. Kita akan minta rekam medis yang bersangkutan di Rusia, riwayat-riwayat medisnya sebagai bahan perbandingan untuk investigasi," tutur Kadiv Humas Polri Brigjen Pol Iskandar Hasan di Mabes Polri, Jakarta, kemarin.

Polisi juga akan memintaketerangan dari 22 orang penghuni asrama ketiga teknisi itu tinggal sementara,yang semuanya warga negara Rusia untuk mencari tahu penyebab kematian rekannya. "Apa sih yang dilakukan mereka pada malam sehingga bisa menyebabkan kematian? Termasuk juga petugas yang ada di mes, kami akan minta keterangan sebagai saksi. Sebab tidak ada tanda-tanda kekerasan. (Jadi) mungkin kelalaian minum yang dikonsumsi. Ini yang sedang kami selidiki," ungkapnya.

Menurut Iskandar, laporan yang diterima dari Kapolda Sulsel dua warga Rusia yang bekerja sebagai teknisi Sukhoi itu, yaitu Alexander dan Sergei ditemukan tewas di Mess Watimena Lanud Hasanuddin Makasar. Anggota Lanud, yaitu Serda Anang Budi lalu diperintahkan menjemput ketiganya. Alangkah terkejutnya Anang, saat sampai di asrama, dia mendapati dua teknisi tersebut sudah terkulai dengan mulut berbusa. "Dihubungi lah ambulans lalu dibawa ke RS Lanud Hasanuddin, namun mereka tidak tertolong lagi, sedangkan Victor meninggal kemudian," papar Iskandar.

Sementara Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso mengatakan tiga teknisi Sukhoi dari Rusia meninggal akibat serangan jantung. Hingga saat ini Djoko mengaku tengah menunggu laporan dari Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Imam Sufa'at yang melakukan pengecekan. "Teknisi itu dari Rusia, semuanya ada untuk teknisi 12, kemudian ada yang perancang. Ini laporannya serangan jantung, yang bersangkutan meninggalkan dunia," ungkap Djoko saat ditemui di Istana Negara. (tribunnews/mun/roy/cr6/ali/sa)