Banyak tradisi dan fenomena unik
yang dilakukan manusia dalam kegiatan menyambut datangnya bulan suci Ramadhan.
Kebanyakan kegiatannya dilakukan secara berkelompok atau golongan..
Bicara tentang datangnya bulan
Ramadhan, bagi orang aceh tidak lengkap kalau satu hari sebelumnya disambut
dengan acara meugang/ hari meugang. Hari meugang bias dikatakan hari naas bagi
ternak/ peliharaan seperti sapi, kerbau, kambing bahkan rusa. Hari meugang
umumnya dilaksanakan 3 kali dalam setahun yaitu satu hari sebelum puasa
ramadhan, satu hari sebelum idul fitri dan satu hari sebelum idul adha. Tapi
dibeberapa tempat wilayah aceh acara meugang dilakukan selama 2 hari sebelum
hari H yang dinamakan dengan meugang ubeuet (Meugang kecil) dan sehari sebelum
hari H disebut Meugang Rayeuek (Meugang Besar).
Hari meugang dimaknai juga hari
berkumpulnya sanak family baik dirumah atau melakukan rekreasi bersama keluarga
ke tempat-tempat rekreasi, seperti
masyarakat Jeunieb umumnya tempat rekreasi yang menjadi incaran yaitu Batee
Iliek dan Lhok Kulam dengan membawa bekal hasil masakan yang telah disiapkan
dari rumah.
Beda lagi dengan kegiatan yang
dilakukan kaum pria di Gampong/ Desa Blang Mee Barat Kecamatan Jeunieb
Kabupaten Bireuen. Kegiatan yang sudah menjadi tradisi di sore Meugang diisi
dengan pertandingan sepakbola antara pemuda dan orang tua. Yang tergolong
kedalam keseblasan pemuda yaitu kaum laki-laki yang belum nikah sedangkan yang
tergolong kedalam keseblasan orang tua yaitu laki-laki yang sudah status nikah.
Kegiatan pertandingan sepakbola
antar pemuda dan orang tua Blang Mee Barat memang bukan cuma hari meugang
dilakukan. Pertandingan ini dilakukan juga dihari-hari pesta perkawinan warga
Blang Mee Barat. Acara ini dimaknai sebagai wujud syukur serta kembali
mempererat persatuan masyarakat yang sehari-harinya disibukkan dengan aktifitas
mencari nafkah. Dilakukannya perntandingan pemuda melawan orang tua dihari-hari
Meugang dan Pesta Pernikahan karena pada hari itu umumnya warga masyarakat
Blang Mee Barat tidak melakukan/ mengurangi waktu dalam melakukan rutinitas yang bersifat
pribadi.
Dalam pertandingan itu,
kemenangan bukan menjadi incaran mutlak, melainkan kebersamaan dan keceriaan
yang diharapkan. Bagi warga yang tidak senang dengan sepakbola, mereka tetap
hadir untuk menonton dan member support bagi keseblasannya.
Walaupun pertandingan ini
dilaksanakan di lapangan seadanya yang ada di Gampong Blang Mee Barat, hal ini tidak
menyurutkan antusias warga untuk melaksanakannya. Layaknya pertandingan pada
umumnya, keseriusan dan sportifitas tetap dijaga oleh para pemain begitu juga
dengan penontonnya dalam member support kepada keseblasannya masing-masing.
Tradisi ini semoga bisa tetap dijaga
dan dilaksanakan oleh penerus warga Blang Mee Barat khususnya dan semoga dapat
diikuti oleh gampong/ desa lain dalam mempererat persatuan antar warga.
keyword : Visit Aceh, adat dan budaya Aceh, kuliner Aceh, Wisata Aceh, Sejarah Aceh, Akomodasi aceh