Wednesday, September 2, 2009

HAMBATAN MEMBANGUN SEBUAH USAHA


Risiko
Seorang Wirausahawan bukan seorang pengambil RESIKO
Pengalaman saya dgn Wirausahawan Sukses di bidang Kerajinan Perak skala kecil
- Hari Minggu, dia mengajak saya utk membuat perkiraan arus kas utk usahanya. Dari jam 11 siang – jam 6 sore, kita diskusi di depan komputer dan dilakukan curahan gagasan utk arus kas tsb. Dihslkan 3 alternatif perkiraan, sebelum berpisah dia mengatakan “ Saya Akan Pelajari Lagi Di Rumah”
-Minggu Malam, dia telepon: hr Rabu kita perbaiki arus kas, ada yg msh kurang. Hr Rabu & Jumat kita bicarakan & perbaiki arus kas dr jam 1 siang – 7 malam. Saya pikir perkiraan arus kas sdh selesai krn kita sdh memilih 1 di antara alternatif & alternatif ini sdh diperbaiki & dibicarakan mendalam. Saya berharap arus kas telah benar2 selesai tuntas.
Namun Rabu selanjutnya, dia mengajak perbaiki lagi perkiraan arus kas tsb & berlanjut pd hr Jumat. Baru stlh itu Dia merasa mantap dan mengambil keputusan keuangan berdsr arus kas tadi.
Berpikir Jangka Pendek
- Umumnya org suka berharap pd keuntungan besar dlm jangka pendek drpd jangka panjang. Bnyk org berharap mempunyai “lompatan besar” & tdk mau memulai dr langkah kecil.
- Berpikir jangka pendek menghalangi seseorg utk memulai usaha kecil & nampak remeh. Dlm merin tis ush dibutuhkan cara berpikir & bertindak utk jangka panjang.
Suatu usaha menuntut kerja keras sebelum usaha itu menampakkan adanya keuntungan


Tidak Ada Ide Usaha
- Rintangan terberat memulai usaha adlh ketika kita merasa bahwa tdk ada yg bisa diusahakan.
- Langkah pertama yg paling berat adlh mengung kapkan ide usaha. Kemmon Wilson – Holiday Inn.
- Tdk ada yg bisa dijual adlh bagian terberat keti- ka akan memulai usaha
- Terkadang org merasa mempnyi bnyk sekali ide  usaha, ttp ketika diminta scr rinci : bgimn aspek  pasar, produksi, lokasi, manajemen, resiko & aspek keuangan dr salah satu idenya, mk org itu tdk bisa menceritakan scr tuntas & meyakinkan.
Dgn kt lain org itu tdk mempnyi Ide Usaha