Sistem saraf, bersama-sama dengan sistem endokrin, melakukan sebagian besar fungsi pengaturan untuk tubuh. Pada umumnya, sistem saraf mengatur kegiatan tubuh yang cepat, seperti kontraksi otot, peristiwa yang berkaitan dengan organ tubuh yang berubah dengan cepat, dan bahkan kecepatan pengeluaran hormon-hormon tubuh. Jadi dapat dikatakan ada 3 tugas pokok penting pada sistem saraf . Kegiatan ini disebut fungsi motorik sistem saraf, dan otot dan kelenjar disebut efektor karena mereka melakukan fungsi yang diperintahkan oleh sinyal saraf.
Pengolahan informasi, sistem saraf sama sekali tidak efektif dalam mengatur fungsi tubuh jika tiap sedikit informasi sensorik menyebabkan suatu reaksi motorik. Oleh karena itu, salah satu fungsi utama sistem saraf adalah untuk mengolah informasi yang masuk sedemikian rupa sehingga terjadi reaksi motorik yang tepat. Sebenarnya 99 persen dari semua informasi yang masuk terus dibuang oleh otak karena tidak penting. Misalnya, orang biasanya sama sekali tidak menyadari bagian tubuhnya yang bersentuhan dengan pakaian dan juga tidak menyadari tekanan pada tempat duduknya ketika ia sedang duduk. Demikian pula perhatiannya hanya ditujukan ke suatu obyek khusus di dalam lapangan penglihatannya dan bahkan bunyi terus-menerus dari sekitarnya dipindahkan ke latar belakang. Sebagian besar sisanya disimpan untuk mengatur kegiatan motorik di masa yang akan datang dan digunakan dalam proses berfikir. Penyimpanan informasi merupakan proses yang kita sebut sebagai daya ingat, dan juga merupakan suatu fungsi sinaps.