Monday, October 12, 2015

PERJALANAN SINGKAT KE SLAWI TEGAL

SELAMAT DATANG DI KOTA SLAWI, begitu pampangan tulisan di Bunderan yang bagian tengahnya terdapat Tegu Poci yang melambangkan bahwa Kota Slawi adalah Kotanya Teh Poci. Sebenarnya kota ini sudah dari masa kuliah menjadi target perjalanan saya. Tanya kenapa!!!! Karena ada seorang Mbah (Ayah, kebanyakan temen seperjuangan memanggilnya dan nama aslinya adalah Hery Kris Santoso) yang merupakan salah satu sahabat terdekat saya. Kalau menceritakan perjalanan perkenalan hingga menjadi sahabat, sangat panjang dan bakal banyak hal yang bisa dibahas. Tapi gak sekarang deh, biar kapan2 aja kalau inget. hahahhaa....

Sekian lama punya niat kesana, baru tanggal 24 September 2015 bertepatan dengan lebaran Idul Adha 1436 H niat itu terealisasi. Sebagai kenang-kenangan, sudah sepantasnya untuk mengabadikan beberapa moment dan sebagian kecil keindahan Slawi untuk dikenang. Kok sebagian kecil, bukannya Slawi punya banyak objek yang ter...sangat pantas untuk diabadikan? Jawabannya IYA, tapi waktu saya yang gak cukup untuk menjelajah semuanya.


Berikut ada beberapa jepretan buram hasil kodak dengan fasilitas kamera hp murahan. Tapi gak apa-apa, yang penting sedikit jelas dan berbentuk dan yang sangat penting bisa sedikit narsis-narsisan sama wong tuo...

Dinding Bercerita (nama dari saya). Iya, dinding ini berada dekat dengan tegu poci. Disitu banyak lukisan-lukisan hasil kreasi tangan kreatif yang saya tidak tau makna prasasti itu. Kalau dilihat sekilas sich, lukisan itu merupakan cerita perjuangan masa-masa gak enak.

Mirip gak??? Heeheheee.... Kalau saya mentafsirkan makna dari patung dibawah ini mengungkapkan bahwa pada masa itu manyarakat sipil dan tentara sama-sama berjuang demi kemerdekaan. Makna sebenarnya silahkan tanya pada yang membuat. ;)

Sekarang giliran menuju ke Mesjid yang pernah saya lihat sebelumnya yaitu pada program Adzan salah satu stasiun televisi swasta. Wajar sich mesjid ini dipilih, sekilas dilihat dari jauh aja sudah sangat menarik mata, belum lagi kalau masuk dan i'tiqaf di dalam, pastinya bisa menentramkan hati.

 Sekarang waktunya ngopi sebelum beranjak pulang. Walaupun sudah nyobain teh poci asli Slawi, tapi tetap gak mantap kalau belum ngopi. Maklum aja, long koen Ureung Atjeh... Kami ngopi di Taman Rakyat, nama tamannya udah lupa, pokoknya ada AYU gitu deh...

Besoknya baru lanjut lagi ke Waduk Cacaban. Walaupun saya sudah setiap detik melihat waduk dan bergeliat di Waduk, gak ada salahnya donk melihat waduk yang ada di Kota Poci ini.

Gak banyakkan??? Ya cuma segitulah perjalannya....