Thursday, September 10, 2009

KEKUASAAN DAN KONFLIK DALAM KEPEMIMPINAN

Kekuasaan :
 suatu potensi pengaruh dari seorang pemimpin. Kekuasaan seringkali dipergunakan silih berganti dengan istilah pengaruh dan otoritas.
 Kekuasaan merupakan sesuatu yang dinamis sesuai dengan kondisi yang berubah dan tindakan-tindakan para pengikut. Berkaitan dengan hal ini telah dikemukakan social exchange theory, strategic contingency theory dan proses-proses politis sebagai usaha untuk mempertahankan, melindungi dan me-ningkatkan kekuasaan.
 Dalam kaitan dengan kekuasaan, para pemimpin membutuhkan kekuasaan tertentu agar efektif. Keberhasilan pemimpin sangat tergantung pada cara penggunaan kekuasaan. Pemimpin yang efektif kemungkinan akan menggunakan kekuasaan dengan cara yang halus, hati-hati, meminimalisasi perbedaan status dan menghindari ancaman- ancaman terhadap rasa harga diri para pengikut
Pengaruh :
 Pengaruh sebagai inti dari kepemimpinan
 merupakan kemampuan seseorang untuk mengubah sikap, perilaku orang atau kelompok dengan cara-cara yang spesifik.
 Seorang pemimpin yang efektif tidak hanya cukup memiliki kekuasaan, tetapi perlu pula mengkaji proses-proses mempengaruhi yang timbal balik yang terjadi antara pemimpin dengan yang dipimpin.

Taktik mempengaruhi :
 persuasi rasional,
 permintaan berinspirasi,
 pertukaran,
 tekanan,
 permintaan pribadi,
 menjilat,
 konsultasi,
 koalisi, dan
 taktik mengesahkan

Efektivitas taktik mempengaruhi :
 keterampilan pemimpin,
 jenis permintaan serta
 position dan personal power pemimpin tersebut

Konflik :
Suatu proses di mana sebuah usaha dibuat dengan sengaja oleh seseorang atau suatu unit untuk menghalangi pihak lain yang menghasilkan kegagalan pencapaian tujuan pihak lain atau meneruskan kepentingannya.
Beberapa pandangan tentang konflik :
 pandangan tradisional,
 netral dan
 interaksionis.
 Pandangan tradisional mengatakan bahwa konflik itu negatif,
 pandangan netral menganggap bahwa konflik adalah ciri hakiki tingkah laku manusia yang dinamis,
 sedangkan interaksionis mendorong terjadinya konflik.