Video yang diklaim sebagai video serangan drone yang menewaskan Kepala Korps Quds Garda Revolusi Iran, Jenderal Qassem Soleimani, beredar di grup-grup percakapan WhatsApp. Video itu menyebar sejak Soleimani tewas dalam serangan udara Amerika Serikat di Bagdad, Irak, pada 3 Januari 2020 lalu.
Video berdurasi 1 menit 41 detik tersebut memperlihatkan sebuah layar bidik dengan berbagai indikator di bagian atas dan bawah. Tampak pula iring-iringan kendaraan yang dibombardir oleh serangan udara. Serangan itu juga menyasar beberapa orang yang keluar dari kendaraan dan berusaha menjauh dari lokasi serangan.
Gambar tangkapan layar video yang diklaim sebagai video serangan drone yang tewaskan jenderal Iran, Qassem Soleimani |
Benarkah video itu merupakan video serangan drone yang menewaskan Jenderal Qassem Soleimani?
PEMERIKSAAN FAKTA
Pertama-tama, Tim CekFakta Tempo mengambil gambar tangkapan layar thumbnail video tersebut. Kemudian, Tempo memasukkan gambar itu ke reverse image tools Google. Hasilnya, ditemukan sebuah video yang identik dengan video di atas yang diunggah oleh kanal YouTube Vijay Simarmata.
Video yang dipublikasikan pada 3 Oktober 2017 itu diberi judul "Russia Air Force Attack against the ISIS". Namun, dalam kolom komentar video yang telah ditonton lebih dari 25 ribu kali itu, seorang warganet berkata, "Hoax! Ini cuma video game. Nama game-nya AC-130 Gunship Simulator-Realism Demo."
Berbekal petunjuk tersebut, Tempo memasukkan kata kunci "AC-130 Gunship Simulator" dalam kolom pencarian YouTube. Hasilnya, ditemukan sebuah video yang identik dengan video di atas, namun dengan kualitas gambar yang lebih baik. Video itu diunggah oleh kanal Byte Conveyor Studios pada 25 Maret 2015.
Video itu diberi judul "AC-130 Gunship Simulator-Convoy Engagement". Dalam keterangannya, disebutkan bahwa video itu merupakan video tampilan sebuah game ponsel yang masih dalam tahap pengembangan, "AC-130 Gunship Simulator: Special Ops Squadron". Game ini adalah game simulasi atas operator pesawat perang AC-130 dalam misi yang seolah terjadi saat Perang Vietnam.
Gambar tangkapan layar unggahan video di kanal YouTube Byte Conveyor Studios yang berisi tampilan game AC-130 Gunship Simulator: Special Ops Squadron. |
Dikutip dari situs resminya, Byte Conveyor Studios adalah perusahaan pengembangan video game indie yang berbasis di Buenos Aires, Argentina. Perusahaan ini didirikan pada 1 Juli 2014 oleh Diego Wasser. Di dunia maya, Wasser lebih dikenal sebagai "Razorwings18". Dia lahir pada 1980 dan telah menjadi pemain (game) sejak berusia 4 tahun.
Wasser mulai tertarik dengan pemrograman game pada usia 8 tahun. Lima tahun kemudian, Wasser berhasil menciptakan game pertamanya, game petualangan. Singkat cerita, pada 2003, Wasser dipercaya oleh Microsoft untuk memimpin promosi game Flight Simulator 2004 di Argentina. Sepuluh tahun kemudian, Wasser mendirikan Byte Conveyor Studios dan mengembangkan berbagai game.
Dilansir dari situs Turnbackhoax.id, video tampilan game "AC-130 Gunship Simulator: Special Ops Squadron" itu juga pernah diklaim sebagai rekaman serangan tentara Irak terhadap rombongan mobil militan ISIS yang hendak kabur dari Mosul, Irak, pada 23 Juni 2017. Klaim ini sudah pernah diperiksa faktanya pada 1 Juli 2017.
KESIMPULAN
Berdasarkan pemeriksaan fakta di atas, klaim bahwa video di atas merupakan video serangan drone yang menewaskan Jenderal Qassem Soleimani, keliru. Video tersebut adalah video tampilan game ponsel yang masih dalam tahap pengembangan, "AC-130 Gunship Simulator: Special Ops Squadron". Game ini merupakan game simulasi atas operator pesawat perang AC-130 dalam misi yang seolah terjadi saat Perang Vietnam.
Sumber: tempo.co
Sumber: tempo.co